Magnesium
adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan
nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak
kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur
terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama
digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran
alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
Magnesium
merupakan salah satu jenis logam ringan dengan karakteritik sama dengan
aluminium tetapi magnesium memiliki titik cair yang lebih rendah dari
pada aluminium. Seperti pada aluminium, magnesium juga sangat mudah
bersenyawa dengan udara (Oksgen).Perbedaannya dengan aluminium ialah
dimana magnesium memiliki permukaan yang keropos yang disebabkan oleh
serangan kelembaban udara karena oxid film yang terbentuk pada permukaan
magnesium ini hanya mampu melindunginya dari udara yang kering.Unsur
air dan garam pada kelembaban udara sangat mempengaruhi ketahanan
lapisan oxid pada magnesium dalam melindunginya dari gangguan
korosi.Untuk itu benda kerja yang menggunakan bahan magnesium ini
diperlukan lapisan tambahan perlindungan seperti cat atau meni.
Magnesium murni memiliki kekuatan tarik sebesar 110 N/mm2
dalam bentuk hasil pengecoran (Casting), angka kekuatan tarik ini dapat
ditingkatkan melalui proses pengerjaan. Magnesium bersifat lembut
dengan modulus elsatis yang sangat rendah. Magnesium memiliki perbedaan
dengan logam-logam lain termasuk dengan aluminium, besi tembaga dan
nickel dalam sifat pengerjaannya dimana magnesium memiliki struktur yang
berada didalam kisi hexagonal sehingga tidak mudah terjadi slip. Oleh
karena itu,magnesium tidak mudah dibentuk dengan pengerjaan
dingin.Disamping itu, presentase perpanjangannya hanya mencapai 5 % dan
hanya mungkin dicapai melalui pengerjaan panas.
a. Sifat Fisik Magnesium
b. Sifat Kimia Magnesium
Ø Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana.
Ø Reaksi dengan air:
MgO + H2O --> Mg(OH)2
Ø Reaksi dengan udara:
Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan.
Ø Reaksi dengan Hidrogen:
tidak bereaksi
Ø Reaksi dengan klor:
M + X2 --> (dipanaskan) --> MX2 (garam)
c. Sifat mekanik Magnesium
· Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3.
· Magnesium murni memiliki kekuatan tarik sebesar 110 N/mm2 dalam bentuk hasil pengecoran (Casting)
1.3 Proses Pembuatan Magnesium
Magnesium
adalah elemen logam terbanyak ketiga (2%) di kerak bumi setelah besi
dan aluminium. Kebanyakan magnesium berasal dari air laut yang
mengandung 0,13% magnesium dalam bentuk magnesium klorida. Pertama kali
diproduksi pada tahun 1808, logam magnesium dapat didapat dengan cara
electrolitik atau reduksi termal. Pada metode elektrolisis, air laut
dicampur dengan kapur (kalsium hidroksida) dalam tangki
pengendapan.Magnesium hidroksida presipitat mengendap, disaring dan
dicampur dengan asam klorida.Larutan ini mengalami elektrolisis (seperti
yang dilakukan pada aluminium); agar eksploitasi menghasilkan logam
magnesium, yang kemudian dituang/dicor menjadi batang logam untuk
diproses lebih lanjut ke dalam berbagai bentuk.
Dalam
metode reduksi thermal, batuan mineral yang mengandung magnesium
(dolomit, magnesit, dan batuan lainnya) dibagi dengan reduktor (seperti
ferrosilicon serbuk, sebuah paduan besi dan silikon), dengan memanaskan
campuran di dalam ruang vakum. Sebagai hasil reaksi ini, wujud uap dari
magnesium, dan uap tersebut mengembun menjadi kristal magnesium.
Kristal ini kemudian meleleh, halus, dan dituang menjadi batang logam
untuk diproses lebih lanjut ke dalam berbagai bentuk.
1.4 Magnesium dan paduan magnesium
Magnesium (Mg) adalah logam teknik ringan yang ada, dan memiliki karakteristik meredam getaran yang baik. Paduan ini digunakan dalam aplikasi struktural dan non-struktural dimana berat sangat diutamakan. Magnesium juga merupakan unsur paduan dalam berbagai jenis logam nonferro.
Paduan magnesium khusus digunakan di dalam pesawat terbang dan komponen rudal, peralatan penanganan material, perkakas listrik portabel, tangga, koper, sepeda, barang olahraga, dan komponen ringan umum. Paduan ini tersedia sebagai produk cor/tuang (seperti bingkai kamera) atau sebagai produk tempa (seperti kontruksi dan bentuk balok/batangan, benda tempa, dan gulungan dan lembar plat).
Paduan magnesium juga digunakan dalam percetakan dan mesin tekstil
untuk meminimalkan gaya inersia dalam komponen berkecepatan tinggi.
Karena tidak cukup kuat dalam bentuk yang murni, magnesium dipaduankan
dengan berbagai elemen untuk mendapatkan sifat khusus tertentu,
terutama kekuatan untuk rasio berat yang tinggi. Berbagai paduan
magnesium memiliki pengecoran, pembentukan, dan karakteristik permesinan
yang baik. Karena magnesium mengoksidasi dengan cepat (pyrophpric), ada
resiko/bahaya kebakaran, dan tindakan pencegahan yang harus diambil
ketika proses permesinan, grindling, atau pengecoran pasir magnesium.
Meskipun demikian produk yang terbuat dari magnesium dan paduannnya
tidak menimbulkan bahaya kebakaran selama penggunaannya normal.
Sifat-sifat
mekanik magnesium terutama memiliki kekuatan tarik yang sangat
rendah.Oleh karena itu magnesium murni tidak dibuat dalam teknik.Paduan
magnesium memiliki sifat-sifat mekanik yang lebih baik serta banyak
digunakan Unsur-unsur paduan dasar magnesium adalah aluminium, seng dan
mangan.
Penambahan
Al diatas 11%, meningkatkan kekerasan, kuat tarik dan fluidity
(keenceran) Penambahan seng meningkatkan ductility (perpanjangan
relative) dan castability (mampu tuang).Penambahan 0,1 – 0,5 %
meningkatkan ketahanan korosi.Penambahan sedikit cerium, zirconium dan
baryllium dapat membuat struktur butir yang halus dan meningkatkan
ductility dan tahan oksidasi pada peningkatan suhu.
Berdasarkan
hasil analisis terhadap diagram (Gambar 1.19) keseimbangan paduan
antara Magnesium-Aluminium dan Magnesium- Zincum, mengindikasikan bahwa
larutan padat dari Magnesium-Aluminium maupun Magnesium Zincum dapat
meningkat sesuai dengan peningkatan Temperaturnya dimana masing-masing
berada pada kadar yang sesuai sehingga dapat “strengthening-heat
treatment” melalui metoda pengendapan. Hanya sedikit kadar “rare metal”
(logam langka) dapat memberikan pengaruh yang sama kecuali pada Silver
yang sedikit membantu termasuk pada berbagai jenis logam paduan lain
melalui “ageing”.
a) Magnesium paduan tempa (Wrought Alloys)
Magnesium paduan tempa dikelompokkan menurut kadar serta jenis unsur paduannya yaitu :
1) Magnesium dengan 1,5 % Manganese
2) Paduan dengan Aluminium , Seng serta Manganese
3) Paduan dengan Zirconium (paduan jenis ini mengandung kadar Seng yang tinggi sehingga dapat dilakukan proses perlakuan panas.
4) Paduan dengan Seng, Zirconium dan Thorium (Creep resisting-Alloys)
Penandaan paduan magnesium
Paduan Magnesium ditetapkan sebagai berikut:
- Satu atau dua huruf awalan, menunjukkan elemen paduan utama.
- Dua atau tiga angka, menunjukkan persentase unsur paduan utama dan dibulatkan ke desimal terdekat.
- Huruf abjad (kecuali huruf I dan O) menunjukkan standar paduan dengan variasi kecil dalam komposisi.
- Simbol untuk sifat material, mengikuti sistem yang digunakan untuk paduan aluminium.
Sebagai contoh, ambil paduan AZ91C-T6:
- Unsur-unsur paduan utama adalah aluminium (A sebesar 9%, dibulatkan) dan seng (Z sebesar 1%).
- Huruf
C, huruf ketiga dari alfabet, menunjukkan bahwa paduan ini adalah yang
ketiga dari satu standar (kemudian dari A dan B, yang merupakan paduan
pertama dan kedua yang standar, berturut-turut).
- T6 paduan menunjukkan bahwa larutan ini telah direaksikan dan masa artifiasial.
b) Magnesium paduan Cor (Cast Alloys)
Paduan ini dapat dikelompokan kedalam :
1) Paduan dengan Aluminium, Zincum dan Manganese.Paduan cor ini merupakan paduan yang yang bersifat “heat tretable – Alloys”.
2) Paduan
dengan Zirconium, Zincum dan Thorium, paduan dengan unsur Zirconium dan
Thorium merupakan paduan cor yang bersifat heat treatable dan creep
resisiting.
3) Paduan dengan Zirconium dengan Rare earth metal serta Silver merupakan paduan Cor yang dapat di-heat treatment.
4) Paduan dengan Zirconium, beberapa dari paduan Cor ini dapat di-heat treatment.
a Proses perlakuan panas pada Magnesium Paduan
Jika
Magnesium telah mengandung unsur paduan dengan jenis dan kadar yang
memadai dan memiliki sifat tertentu maka untuk mencapai sifat yang
dikehendaki dapat dipertimbangkan untuk kemungkinan dapat diperbaiki
serta penyempurnaan melalui proses perlakuan panas, akan tetapi untuk
peningkatan tegangannya hanya Magnesium dengan unsur Alumunium dan rare
Metal yang memungkinkan dapat ditingkatkan, hal ini juga masih
tergantung pada kesesuaian dan ketepatan prosedur pelaksanaannya
sehingga dapat dicapai sifat yang sesuai dengan kebutuhan, untuk itu
prosedur berikut merupakan bagian dari pelaksanan perlakuan terhadap
Magnesium, antara lain :
1) Natural Ageing
2) Precipitation treatment
3) Precipitation without previus Solution treatment(Pengendapan tanpa pelarutan awal)
Dengan demikian bahan paduan ini harus didinginkan diudara atau diquenching setelah proses pelarutan dengan prosedur yang benar.
b Fabrikasi Magnesium Paduan
Magnesium
dapat dibentuk melalui berbagai metoda pengecoran seperti Sand-Casting,
Die-Casting serta pressure Die Casting, dengan berbagai dimensi
termasuk untuk kebutuhan tempa seperti rolling, Forging dan extruding.
Dalam proses rolling dari Magnesium paduan tempa ternyata memiliki
perbedaan pada Kekuatan tarik, ketahanan stress dan prosentase
pertambahan panjang menurut arah pengerolannya, dimana pengerolan pada
arah melintang (Transverse direction) lebih tinggi dari pada pengerolan
pada arah memanjang (Longitudinal direction). Pembentukan dengan
pemesinan (Machining) sering kali diperlukan perhatian khusus karena
pada akhir pemotongan sering kali terjadi kegosongan (hangus) yang
mengakibatkan sisa pemotongan menjadi mudah terbakar, hal ini disebabkan
oleh terjadinya gesekan selama pemotongan, untuk itu ketajaman alat
potong ini harus diperhatikan serta menyediakan peralatan pemadam
kebakaran yang sesuai yaitu dry-fire extinguisher. Proses pendinginan
dengan media Water base Colant tidak sesuai pemakaiannya.
Proses
penyambungan pada Magnesium yang paling sesuai ialah dengan baut
(Bolting) atau di keling (riveting), namun dapat juga dilas dengan las
busur yang menggunakan bususr argon, oxyassetyline atau dengan metode
electrical resistance. Untuk melindungi permukaan Magnesium terhadap
pengaruh gangguan korosi dapat dilakukan dengan memberikan lapisan
pelindung dengan cat yang terlebih dahulu dibebaskan dari minyak atau
greace dan akan lebih baik jika dilapisi terlebih dahulu dengan Chromat,
dengan metode ini kondisi permukaan akan bertahan tanpa perubahan yang
berarti pada periode resonansi. Untuk melindungi Magnesium dari serangan
korosi galvanis bagian paduan yang berhubungan dengan lain, terkena
larutan electrolyte atau lembab maka bagian ini harus dilapisi dengan
cat atau Jointer Compound jika logam yang memiliki beda potensialnya
sangat kecil seperti Aluminium dengan Magnesium, akan tetapi jika
Magnesium menyerang baja dengan luas kontak diluar jangkauannya, maka
dapat juga digunakan non Conductor gasket.
c Penerapan Magnesium paduan
Magnesium
paduan Cor yang dibentuk dengan cetakan pasir (Sand-Cast) banyak
digunakan dalam pembuatan block-block engine pada Motor bakar, sedangkan
Magnesium yang dibentuk dengan Pressure Die-Casting banyak digunanakan
dalam pembuatan peralatan rumah tangga dan kelengkapan kantor. Magnesium
Cor tempa dibentuk dengan cara extrusi dan digunakan sebagai Trap dan
relling tangga. Magnesium paduan juga digunakan dalam Teknologi Nuclear
sebagai tabung Uranium dimana Magnesium sangat rendah dalam penyerapan
Neutron pada penampang lintang.
1.4 Manfaat Magnesium
1. Magnesium dapat digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada lampu Blitz
2. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi
3. Senyawa
Magnesim Hidroksida diguakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam
yang terdapat di mulut dan mencegah terjadinya kerusakan gigi, sekaligus
sebagai pancegah maag
4. Membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga biasa digunakan pada alat-alat rumah tangga
1.5 efek samping penggunaan Magnesium
- Menghirup
debu atau asap mengandung magnesium dapat mengiritasi saluran
pernafasan dan dapat menyebabkan demam fume logam. Gejala dapat termasuk
batuk, sakit dada, demam, dan leukositosis.
- Apabila tertelandapat menyebabkan sakit perut dan diare.
- Molten magnesium dapat menyebabkan luka bakar kulit serius.
- Konsentrasi tinggi dari debu dapat menyebabkan iritasi mekanis.
- Melihat api magnesium dapat menyebabkan cedera mata.
1.6 Penyimpanan dan Penanganan Magnesium
1. Simpan dalam wadah yang tertutup rapat.
2. Simpan di tempat yang kering dan berventilasi.
3. Hindari tempat penyimpanan yang lembab
4. Jauhkan dari oksidasi, klorin, bromin, yodium, asam,dan semua sumber api.
Sumber: http://bilangapax.blogspot.com